Puisi Edy Arif Tirtana*)
berikut juluran udara mengikat mendung
memerasnya hingga jatuh air pada manusia, hewan, tumbuhan
selanjutnya menggeluyur sejukkan hamparan tanah yang menandus
ia mengalir, memotret tiap perkara kesewenangan pribadi atasnama kesetimbangan
disini maling ditumpas dengan memalingi maling
kekerasan diberantas dengan mengerasi kekerasan
ah, semuanya semu
hanya timpal menimpal saja
Hingga ia mengalir bermuara di samudra terbakar emosi matahari
kemudian klise-klise itu terbang menguap sebagai laporan pada langit
"restuilah kami bersekutu dengan tanah, api, dan udara memenuhi titah pemusnahanMu pada mereka. restuilah kami. restuilah." kemudian senyap
Hingga ia mengalir bermuara di samudra terbakar emosi matahari
kemudian klise-klise itu terbang menguap sebagai laporan pada langit
"restuilah kami bersekutu dengan tanah, api, dan udara memenuhi titah pemusnahanMu pada mereka. restuilah kami. restuilah." kemudian senyap
02 Pebruari 2011
*) Santri pondok pesantren Darut Ta'lim Bangsri Jepara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar