Rabu, 02 November 2011

Awal November Dilaksanakan Lomba 5K

Suhu persaingan antarkelas sudah terasa, mengingat lomba 5 K yang semakin dekat. Lomba yang meliputi kebersihan, kekeluargaan, keindahan, keamanan dan ketertiban tersebut rencananya akan dilaksanakan pada awal bulan November. Hampir disemua kelas telah melakukan perbaikan dan menghias kelasnya masing-masing.
Drs. Rohmadi AF, kepala Madrasah Aliyah Walisongo menuturkan bahwa pada tahun ini ada beberapa perubahan mengenai teknis pelaksanaan dan aspek penilaian. “Pada tahun ini pelaksanaan lomba 5 K akan kami laksanakan secara mendadak. Hal tersebut bertujuan agar kami dapat mengetahui kelas yang benar-benar sesuai dengan kriteria 5 K,” tuturnya.

Wali kelas harus ikut berpartisipasi, mengkoordinir anak didiknya sehingga akan terjalin sebuah keluarga kecil yang harmonis dan kokoh. “Apabila wali kelas ikut bergotong royong memperbaiki ruang kelasnya maka akan tercipta suatu kesatuan yang utuh dan akan lebih mendekatkan diri antara pendidik dengan peserta didik,” lanjutnya.

Mukhlisin, S.Pd, M.Sc koordinator lomba 5 K mengungkapkan bahwa kriteria penilaian akan ditambah dengan  ketertiban berseragam dan absensi shalat jamaah. “Kerapian berseragam, membawa mukena bagi yang putri dan absensi solat jamaah yang baik juga menjadi penilaian kami dalam menentukan juara lomba 5 K pada tahun ini,” ungkapnya.

Persaingan Meningkat
Antusiasme peserta untuk menjadi yang terbaik sangatlah tinggi hal tersebut terlihat dengan berbagai tema unik yang diangkat dalam mendesain kelas. Seperti kelas XI IPA, mereka mengambil tema cinta budaya Nusantara untuk mendesain kelasnya. Hampir diseluruh dinding kelasnya mereka hiasi dengan motif batik yang beraneka ragam. Ada motif Madura, Solo, Surakarta dan motif batik modern.

Muhammad Arif Budiman, ketua kelas XI IPA mengatakan bahwa pemilihan tema tersebut merupakan wujud kepeduliannya dalam melestarikan budaya Nusantara. “Batik merupakan salah satu budaya yang identik dengan masyarakat Indonesia, motifnya pun beragam sehingga sangat cocok apabila kita gunakan sebagai motif dalam menghias kelas,” ungkap Arif.

Budiman berharap bahwa dengan dipakai motif tersebut diharapkan agar siswa yang lain bisa mengetahui betapa kayanya negara Indonesia ini. “Investasi yang terbesar dari negara ini adalah seni dan budaya, sehingga saya mengharapkan kepada semua teman-teman untuk dapat terus melestarikannya,” harap Budiman.

Selain kelas XI IPA, kelas yang lain pun tidak kalah uniknya dalam mengambil tema, seperti kelas XI Keagamaan yang menghias seluruh kelasnya dengan Asmaul Husnah dan kelas X A yang mengangkat tema cinta MA Walisongo. (Rif'ul Mazid Maulana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar