Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan memperoleh juara 1 pada Olimpiade Sains yang diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, kamis (15/09). Olimpiade diwakili Naila Syu’batul Ulya (XII IPA). Mata pelajaran yang diujikan pada lomba tersebut adalah Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris dan Biologi.
Lomba yang diikuti oleh seluruh Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Jepara itu, menempatkan MA Walisongo pada peringkat pertama dengan nilai 52,0.
Lomba yang diikuti oleh seluruh Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Jepara itu, menempatkan MA Walisongo pada peringkat pertama dengan nilai 52,0.
Drs Rohmadi AF, Kepala MA Walisongo Pecangaan menuturkan bahwa potensi siswa dalam bidang Akademik maupun non-akademik tidak perlu lagi kita ragukan. “Sebenarnya semua siswa-siswi MA Walisongo mempunyai potensi yang sangat baik. Dengan adanya hal tersebut maka kita sebagai pendidik berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan bakat siswa,” ungkapnya.
“Olimpiade sains ini merupakan salah satu sarana kita dalam mengupayakan peningkatan potensi akademik siswa. Dengan diperolehnya hasil gemilang pada lomba tersebut kami selaku pimpinan madrasah bersyukur atas keberhasilan yang telah tercapai. Selanjutnya kami juga berharap semua siswa akan tergugah untuk terus berprestasi,” harap Rohmadi.
Naila, putri pasangan Muhammad Sukri dan Muntasiroh yang menjadi perwakilan MA Walisongo pada Olimpiade tersebut mengaku bahwa persiapan untuk lomba itu kurang maksimal. “Saya baru dikasih informasi kalau didaftarkan lomba pada hari Rabu sedangkan lombanya hari kamis. Jadi persiapan saya untuk mengikuti olimpiade tersebut kurang maksimal,” ungkapnya.
Naila menambahkan, walaupun mendapatkan peringkat pertama, namun dia masih kurang puas dengan hasil yang telah ia capai. “Seandainya Olimpiade ini dipersiapkan jauh-jauh hari pasti hasilnya akan lebih baik,” tambahnya.
Mukhlisin S.Pd, M.Sc wakil kepala bagian kesiswaan mengungkapkan bahwa pencapaian prestasi tersebut tidak lepas dari ikhtiar dan do’a yang telah dilakukan oleh semua elemen yang ada di MA Walisongo. “Pencapaian prestasi yang baik ini tidak lepas dari do’a dari bapak dan ibu guru serta ikhtiar berupa pembelajaran yang eektif yang terus di upayakan,” ungkapnya.
Ia berharap setiap siswa mempunyai jiwa percaya diri untuk meningkatkan potensi yang ada sehingga madrasah akan lebih mengerti apa yang diinginkan oleh siswa. (Rif’ul Mazid Maulana)
“Olimpiade sains ini merupakan salah satu sarana kita dalam mengupayakan peningkatan potensi akademik siswa. Dengan diperolehnya hasil gemilang pada lomba tersebut kami selaku pimpinan madrasah bersyukur atas keberhasilan yang telah tercapai. Selanjutnya kami juga berharap semua siswa akan tergugah untuk terus berprestasi,” harap Rohmadi.
Naila, putri pasangan Muhammad Sukri dan Muntasiroh yang menjadi perwakilan MA Walisongo pada Olimpiade tersebut mengaku bahwa persiapan untuk lomba itu kurang maksimal. “Saya baru dikasih informasi kalau didaftarkan lomba pada hari Rabu sedangkan lombanya hari kamis. Jadi persiapan saya untuk mengikuti olimpiade tersebut kurang maksimal,” ungkapnya.
Naila menambahkan, walaupun mendapatkan peringkat pertama, namun dia masih kurang puas dengan hasil yang telah ia capai. “Seandainya Olimpiade ini dipersiapkan jauh-jauh hari pasti hasilnya akan lebih baik,” tambahnya.
Mukhlisin S.Pd, M.Sc wakil kepala bagian kesiswaan mengungkapkan bahwa pencapaian prestasi tersebut tidak lepas dari ikhtiar dan do’a yang telah dilakukan oleh semua elemen yang ada di MA Walisongo. “Pencapaian prestasi yang baik ini tidak lepas dari do’a dari bapak dan ibu guru serta ikhtiar berupa pembelajaran yang eektif yang terus di upayakan,” ungkapnya.
Ia berharap setiap siswa mempunyai jiwa percaya diri untuk meningkatkan potensi yang ada sehingga madrasah akan lebih mengerti apa yang diinginkan oleh siswa. (Rif’ul Mazid Maulana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar