cemas menjadi kelabu
dan waktu seakan terburu
untuk kembali
gaun pengantin merengek
layaknya balita
ingin segera berpulang pada ibunya
disana, kursi-kursi menunggu hujan yang risau
; berlari dan berlalu
hingga kenangan tak mampu terpahat
gaun pengantinmu; sayang
pantulkan senja dari wajah ayumu
; yang meremang silau dan mengibas perihmu
(Antologi Puisi-Sebatang Rusuk Untukmu, Samudra, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar