sajak: edy arif tirtana
Aku ingin bergerilya saja dengan nasib mengintip dari tiap semak asumsi dan narasi hingga diriku muncul dan terpukul sendiri. Atau aku salami saja tiap bintang agar mereka bergantian sampaikan pesanku pada Tuhan.
Aku ingin bergerilya saja dengan nasib mengintip dari tiap semak asumsi dan narasi hingga diriku muncul dan terpukul sendiri. Atau aku salami saja tiap bintang agar mereka bergantian sampaikan pesanku pada Tuhan.
Aku terus berjalan, bergerilya menunggu lengahnya nasib sampai bisa kutikamnya dari belakang. Harapku, sembuhlah alam. Seluruh ciptaan hingga hilanglah ketergantungan dan ketakutan kepada nasib. Nasib telah mati. Nasib telah meninggal. Kata mereka. Kemudian saat itu hanya padamu Tuhan.
15/11/11
*) Santri PP Darut Ta'lim Bangsri Jepara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar