Puisi: Azifatul Alimah
berjajar tulang-tulang beku
saat pohon-pohon telah tumbang
bersama bunga-bunga yang layu
saat tetes hujan jatuh tak henti
bumi cintaku menanti
berjajar tulang-tulang beku
saat pohon-pohon telah tumbang
bersama bunga-bunga yang layu
saat tetes hujan jatuh tak henti
bumi cintaku menanti
mendung mereka yang terkekeh
desah tangisku memecah sunyi
memenuhi kekosongan harapan
merintih menggigil
hanya tersenyum berkawan doa
tulang-tulang itu selalu terbayang
harapanku tumbuh
merindukan keindahan
sebelum tulang-tulang itu ada
bunga-bunga layu
dan pohon-pohon tumbang
aku merindukan
sangat rindu ya Rab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar